Langsung ke konten utama

Inilah Ide Unik Dosen ITB Temukan Serat Pohon Kelapa Bisa Gantikan Kayu di Industri

Produksi kayu di Indonesia mengalami penurunan di tengah permintaan yang meningkat. Serat kelapa bisa menjadi alternatif bahan baku yang paling layak dalam industri berbasis kayu.
Indonesia memiliki potensi pohon kelapa sebanyak 3,81 juta hektar yang tersebar di seluruh tanah air. Dari pohon ini, Indonesia pun memiliki potensi limbah khususnya serat kelapa sekitar 18,30 juta ton. Di Jawa Barat, daerah Ciamis menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak pohon kelapa.
Baca Juga: harga triplek
Berangkat dari masalah tersebut, Dosen Teknologi Pascapanen, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Rudi Dungani, melakukan riset tentang pemanfaatan serat kelapa sebagai bahan untuk kayu lapis dan juga pohon/batang Jabon sebagai bahan pelapis (veneer) kayu.
Dalam risetnya, Rudi meneliti komposit hibrida dengan menggabungkan lapisan batang Jabon dan serat kelapa dalam produk kayu lapis dan menganalisis propertinya.
Tahap risetnya ialah sampel disusun menjadi kayu lapis hibrida lima lapis berdasarkan pengaturan serat kelapa yang terdiri atas tikar serat kelapa (HPWF) dan tikar serat non-anyaman kelapa (HPRF). Kayu lapis hibrida dengan ketebalan 14 mm dipress dingin dan dipress panas menggunakan resin urea formaldehyde (UF) dan phenol formaldehyde (PF).
Stabilitas dimensi dan sifat mekanik dari kayu lapis Jabon dan komposit kayu lapis hibrida lalu dianalisis. Hibridisasi serat kelapa dengan batang Jabon, ternyata meningkatkan stabilitas dimensi dan sifat mekanik kayu lapis, seperti kerapatan, pembengkakan ketebalan, tekukan, dan penarikan sekrup, terutama untuk kayu lapis hibrida yang menggunakan PF. Demikian pula, HPRF juga menunjukkan peningkatan stabilitas dimensi dan sifat mekanik.
Hasil lainnya diperoleh antarmuka ikatan lemah antara serat kelapa dan matriks formaldehida menyebabkan penarikan serat terjadi dalam komposit kayu lapis hibrida. Sementara analisis statistik menunjukkan bahwa penataan serat kelapa dari tikar anyaman dan tikar non-anyaman, jenis perekat UF dan PF memang mempengaruhi stabilitas dimensi dan sifat mekanik. Meskipun, interaksi antara keduanya tidak mempengaruhi kepadatan.
Apabila dibandingkan dengan produk lain, kayu lapis (triplek) yang menggunakan serat kelapa dan batang Jabon ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, lebih murah, daya lenturnya lebih bagus karena ada fiber di dalamnya, potensi untuk diproduksi banyak, dan proses pembuatan juga lebih sederhana.
Pilihan Redaksi: harga akrilik
"Karena untuk nyusun, kasih perekat, kita tempelin, kita press sampe jadi produk jadi hanya butuh waktu 1,5 jam," kata Rudi Dungani melalui siaran pers yang diterima, Rabu (14/8).
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam European Journal of Wood and Wood Products tahun 2019 itu, ia katakan, bisa mengurangi konsumsi kayu untuk pembuatan triplek. Misalnya jika saat ini membuat kayu triplek butuh 5 lapis kayu, sekarang bisa hanya 3 lapis saja dengan menggunakan serat kelapa. Dengan demikian, hutan lebih lestari.
Rudi berharap, hasil riset ini bisa diimplementasikan di industri. Namun semua pihak harus terlibat, mulai dari pihak industri itu tersendiri, peneliti, manajemen, dan masyarakat.
"Maunya industri melirik ini menjadi sebuah peluang bisnis. Dan yang terlibat yaitu industri kelas menengah ke bawah dengan melibatkan masyarakat untuk mengumpulkan pohon/batang Jabon dan serat kelapa itu sendiri. Jadi masyarakat juga terbantu ekonominya," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...