Langsung ke konten utama

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah.
Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah.
1. Bentuk
Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar.
Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi.
Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m.
Baca Juga: bata ringan
Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad.
Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah.
Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner.
Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja.
Baca Juga: Terlalu Banyak Barang? Berikut Inspirasi Penyimpanan di Ruang Makan Mungil!
Sama halnya dengan teras, bentuknya balkon juga ada 2, yaitu balkon yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar.
Balkon terbangun dari sebuah struktur platform yang membentuk sebuah teras.
Posisinya dapat menonjol ke luar atau masuk ke dalam dinding luar.
Ukuran minimal balkon 0,6 m x 0,9 m dan hanya dapat digunakan untuk satu orang dalam posisi berdiri.
Karena letaknya di lantai atas, Anda wajib memberinya keamanan seperti railing atau pagar.
Sebaiknya lantai balkon dibuat 2 sampai 5 cm lebih rendah dari bagian dalam rumah.
Tujuannya agar air hujan yang jatuh di sana tidak mengalir dan masuk menuju kamar.
2. Penutup lantai
Artikel Terkait: harga pasir
Pilihlah penutup lantai yang cocok dan sesuai dengan konsep tampak rumah.
Lantai batu akan membuatnya tampak alami, kayu akan memancarkan kehangatan, sedangkan keramik akan menghadirkan sisi modern.
Tapi perlu diingat bahwa batu, kayu, dan keramik pun memiliki banyak macamnya.
Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kesan yang ingin dihadirkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Tips untuk Melihat Kualitas Bangunan Yang Baik

Sebagai kebutuhan primer yang mahal, membeli rumah memang tidak boleh sembarangan. Salah langkah, Anda bisa menyesal kemudian hari. Ini bukan menakuti Anda, sebab sudah banyak hal buruk terjadi akibat pembelian rumah yang kurang cermat. Faktor kenyamanan dan keamanan merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sebuah rumah, selain dari sisi estetika dan kelengkapan surat-surat. Jangan sampai, sudah beli rumah dan baru menempatinya Anda keluar banyak uang untuk renovasi. Kalau memang rumah second atau bekas yang Anda beli, sudah pasti banyak hal yang harus diperiksa mulai dari usia bangunan, struktur dan spesifikasi bangunan secara menyeluruh hingga kelengkapan surat. Membeli rumah baru dan inden juga tidak boleh luput dari ketelitian. Sebab, ada saja segelintir oknum kontraktor nakal yang kerap menurunkan spesifikasi atau mengirit bahan bangunan. Alhasil, kualitas bangunan rendah dan tak sesuai seperti yang dijanjikan. Baca Juga:  harga besi hollow 1. Usia bangunan Ini ban

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulang Nu

Simak Yuk Idealnya Kamar Tidur Ada Kamar Mandinya

Atas alasan kepraktisan, kamar tidur kini dilengkapi kamar mandi. Tidak cuma kamar utama, kamar anak, dan kamar tamu pun juga banyak yang dilengkapi kamar mandi. Punya kamar mandi di dalam kamar tidur memang lebih praktis. Kamu tidak perlu keluar dari kamar tidur ketika ingin berganti pakaian. Ini bisa dilakukan setelah keluar dari kamar mandi. Faktor pendorong lainnya adalah kemudahan ketika kamu atau anak-anak ingin buang air di tengah malam. Apalagi anak-anak seringkali takut keluar kamar sendiri saat gelap. Baca Juga:  pintu kamar mandi Namun, ada risiko negatif dari kamar tidur yang dilengkapi kamar mandi, seperti kamar menjadi lembap, bau menyebar ke kamar tidur, atau pemandangan tak sedap saat berbaring di tempat tidur. Bagi kamu yang percaya pada Feng Shui, risiko efek negatifnya bisa lebih banyak lagi. Ada beberapa hal yang bisa kamu antisipasi, ini caranya. Sebaiknya Kering Kamar mandi di dalam kamar tidur, sebaiknya pilih kamar mandi kering. Artinya, kamu perlu menyedi