Langsung ke konten utama

Serunya Gotong Royong Pekerja Bangunan Dibantu Prajurit TNI Angkat Besi Beton

Serda Eddy Widodo prajurit TNI Kodim 0619 Purwakarta membantu pekerja bangunan untuk mengangkat besi beton pembangunan Mushola Nurul Hikmah di lokasi TMMD, Kamis (3/10/2019).
Seperti diketahui, di tahun 2019 ini Desa Cisaat, Kecamatan Campaka, Purwakarta menjadi lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 106 Kodim 0619 Purwakarta.
TMMD adalah salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya.
Baca Juga: besi sloof
Masih muda, pantang menyerah dan sukses, itu mungkin sedikit gambaran sosok H. Ahmad Rifa’i. Bagaimana tidak, di usianya yang masih 36 tahun, ia sudah berhasil menduduki pucuk pimpinan DPRD Pulpis pada periode 2019- 2024.
Namun siapa sangka, sebelum terjun ke dunia politik pria yang dikenal religius ini berangkat dari pedagang bahan bangunan. Kepada kanalkalimantan.com, Rifai begitu sapaannya, berkisah jika sejak kecil ia memang hidup dalam lingkungan bisnis. Ayahnya H Husaini, adalah seorang pedagang mesin kapal dan kelotok di daerah Kecamatan Maliku, Pulang Pisau.
“Sejak kecil terbiasa membantu orang tua di toko. Namanya Toko Beruntung Jaya. Menjual mesin-mesin kapal dan kelotok. Saat kuliah di Banjarmasin sekitar tahun 2001 itu, sambil kuliah saya ikut mencarikan bahan-bahan toko di Banjarmasin. Di situ saya bertemu 2 orang pengusaha toko bangunan berdarah Cina yang punya jaringan hingga Surabaya. Berkat menjalin relasi dengan beliau toko kami mulai dipercayakan menjual aneka barang besar, bahkan diberi kemudahan bayar belakangan,” ujar Rifai bercerita.
Dikatakan pria lulusan STMIK Banjarmasin ini, kunci dalam berdagang dan berbisnis itu adalah kejujuran. Apalagi pesan orang tuanya yang selalu menekankan untuk menjaga amanah mitra bisnis. Menurutnya lebih baik rugi daripada harus merugikan orang lain.
Kemudian Toko Beruntung Jaya secara perlahan mulai membesar. Kebutuhan bangunan seperti semen, besi, seng hingga tandon air hilir mudik laris dibeli masyarakat. Saat itu Toko Beruntung jaya menurut Rifai harus melayani kebutuhan 2 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Pulang Pisau itu.
Artikel Terkait: teralis jendela
“Penjualan semen yang paling besar, bahkan toko kami sudah bisa menjalin kerjasama dengan pabrik di Pulau Jawa. Kita turut senang juga artinya ikut membantu percepatan pembangunan di wilayah kami.
Selain di Toko bangunan tahun 2006, saat itu secara tidak sengaja pula, atas masukan keluarga bangunan yang direncanakan menjadi gudang beras untuk suplay Bulog kami coba bikin sarang burung walet. Nah, rupanya hasilnya bagus hingga berlanjut membuat beberapa sarang walet lagi ditanah yang lain,” tutur Rifai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...