Langsung ke konten utama

Keuntungan Di Musim Kemarau Buat Pengrajin Keramik Plered

Bagi pengrajin gerabah atau keramik berbahan dasar tanah liat di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, musim kemarau menjadi berkah.
Pasalnya, di musim kemarau pengeringan keramik yang masih menggunakan cara alami atau dengan cara di jemur di bawah terik matahari lebih singkat dari waktu normal.
Baca Juga: harga keramik
"Biasanya penjemuran sekitar seminggu tapi kalau sekarang dua hari saja sudah kering" kata Agung (21), salah satu pengrajin keramik. Kamis, (11/7/2019).
Lanjut dia, dengan cepatnya proses pengeringan berdampak juga pada jumlah produksi setiap hari nya. Dan dimanfaatkan pengrajin memproduksi keramik sebanyak mungkin sebagai stok untuk antisipasi musim penghujan tiba.
"Untuk jenis keramik standar seperti pot bunga saat ini bisa mengasilkan lebih dari seratus pot, biasanya kan gak segitu. Kalau musim panas kita produksi terus soalnya kalau musim hujan kan produksi menurun lagi karena proses pengeringan lama" jelas Agung.
Senada dengan pengrajin lainnya, Apid (42) mengaku musim panas atau kemarau menjadi berkah tersendiri bagi usaha yang sudah digelutinya secara turun temurun tersebut.
"Bagi sebagian warga mungkin musim kemarau musibah karena banyak yang kesulitan air hingga sawah petani kekeringan, tapi alhamdulilah kalau bagi saya pribadi ada berkah nya juga karena proses penjemuran keramik yang masih menggunakan cara alami seperti saya, itu lebih singkat dan tentunya produksi pun meningkat" ungkapnya.
Apid menambahkan, produk yang dihasilkan pengrajin keramik Plered bervariasi jenis dan ukuran. Untuk pemasaran, selain untuk menyuplai kebutuhan pasar lokal, Keramik Plered pun sudah sejak lama menyuplai kebutuhan pasar internasional.
Artikel Terkait: keramik kamar mandi
"Kalau jenis banyak sekali, tergantung kebutuhan pasarnya untuk lokal sama untuk export beda. Kalau lokal paling banyak diminta jenis pot kalau export biasanya banyak diminta jenis Guci tentunya dengan kualitas nya pun berbeda juga," imbuhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Memasang Keramik Lantai Kamar Mandi

Dengan keadaan yang cenderung lebih lembab dan basah dibandingkan ruangan lain di rumah, material-material yang digunakan untuk membangun kamar mandi perlu disesuaikan agar tahan dengan kondisi tersebut. Salah satunya adalah lantai kamar mandi harus berbahan keramik. Teksturnya yang keras dan tidak bisa lapuk membuat keramik menjadi material yang ideal untuk dipasang di kamar mandi, baik sebagai lantai maupun pelapis tembok. Memasang keramik biasanya dilakukan oleh tukang bangunan atau kontraktor saat proses membangun rumah. Baca Juga:  harga closet duduk Namun, proses pemasangannya tidak sesulit itu dan bisa dilakukan sendiri. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasang lantai kamar mandi. Simak lima kiat yang bisa dilihat dan dipraktikkan saat Anda ingin memasang keramik lantai kamar mandi: 1. Menentukan Titik Awal Pemasangan (Start Point) Menentukan titik dan posisi awal untuk memasang keramik adalah hal yang krusial. Oleh karenanya, sebelum memasang ke...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...