Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Semen Besowa Harus Kendalikan Pencemaran Udara

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengatakan PT. Semen Besowa harus lebih memperhatikan pencemaran udara yang merupakan buah dari aktifitas pabrik. Ia juga meminta agar ada pengendalian emisi agar pencemaran udara tidak berdampak serius bagi masyarakat sekitar pabrik.
“Kita datang kesini untuk melihat langsung dan memastikan kondisi yang sebenarnya, tetapi karena ini pabrik semen maka yang harus menjadi perhatian adalah pencemaran limbah udaranya yang cukup tinggi dan kita juga meminta agar itu diperbaiki,” ungkap Ridwan saat meninjau Pabrik Semen Besowa, di Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/6/2019).
Baca Juga: keramik kamar mandi
Lebih lanjut lanjut, Ridwan memaparkan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya Pasal 68 serta Peraturan Menteri LHK Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi bagi Usaha dan atau Kegiatan Industri Semen disebutkan bahwa kegiatan industri semen berpotensi menimbulkan pencemaran udara dan perlu dilakukan pengendalian emisi yang dihasilkan pabrik semen.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyoroti aktivitas pabrik di kawasan Karst di Kabupaten Maros. Tentu saja aktivitas tersebut dapat mengancam kerusakan terhadap kawasan Karst yang saat ini sudah diusulkan menjadi situs warisan dunia ke UNESCO.

“Sulawesi Selatan ini termasuk daerah kawasan terbesar karstnya di dunia, tepatnya berada di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep yang ada di kawasan Taman Nasional Bantimurung. Dengan meningkatnya aktivitas pertambangan tentu sangat mengancam kawasan tersebut, padahal kawasan tersebut sudah diusulkan menjadi situs warisan dunia ke UNESCO,” ungkapnya.
Senada dengan Ridwan, Anggota Komisi VII DPR RI Denny Jaya Abri Yani meminta agar PT. Semen Besowa lebih memperhatikan pencemaran udara yang ada di sekitar kawasan pabrik, dari segi keamanan serta penanganan pencemaran udaranya. “Kita lihat tadi, dari segi keamanan dan penanganan pencemaran udara di sekitar pabrik masih kurang, dan kita meminta agar perusahaan lebih memperhatikannya,” ujar Denny.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan PT. Semen Besowa Subhan Aksa Mahmud berterima kasih atas kunjungan Komisi VII DPR RI ke Pabrik Semen Besowa untuk memverifikasi izin-izin perusahaan serta melihat langsung pengelolaan limbah yang ada di perusahaan tersebut.
Artikel Terkait: harga granit
“Kami telah memiliki seluruh izin-izin yang berkaitan dengan pengelolaan limbah yang dikeluarkan oleh kementerian. Pengelolaan limbah yang dilakukan di PT. Semen Besowa sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta peraturan kementerian lainnya,” terang Subhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...