Langsung ke konten utama

Tips Membuat Rumah Unik Berbentuk Kastel dengan Jembatan Gantung

Proses pembangunan rumah komersial di kawasan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, kemarin. Saat ini harga rumah komersial naik sekitar 20 persen dibanding tahun lalu. (FERY ARDI/RADAR SOLO)

SOLO – Geliat properti dinilai cukup stabil di awal 2019. Sebab masih banyak pengembang yang mempersiapkan rumah subsidi maupun komersil. Bersamaan dengan semakin banyaknya kebutuhan rumah tinggal. Terlebih masyarakat dimudahkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Solo Raya Anthony Abadi Hendro mengatakan, harga rumah komersial naik 20 persen dibandingkan tahun lalu. Seiring naiknya harga tanah dan material bangunan. Meski rumah subsidi banyak diminati.

Baca Juga: cat kayu

Rumah komersial masih memiliki market sendiri. Kenaikan harga ini dianggap wajar. Karena setiap tahunnya selalu ada kenaikan, minimal 20 persen. Bagi Anthony, beberapa waktu terakhir penjualan rumah komersial di Solo dan sekitarnya mengalami perlambatan.

Artikel Terkait: Cat Genteng

”Kalau alasannya apa, saya tidak tau pasti. Namun pertumbuhannya melambat dari sisi pembelian masyarakat. Tahun lalu saja realisasi penjualan rumah komersial hanya 20 persen dari total penjualan rumah sederhana.

Sedangkan penjualan rumah sederhana di Solo dan sekitarnya tahun lalu 90 persen dari target pembangunan 5 ribu unit rumah,” kata Anthony kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (6/5).

Tahun ini tidak ada target khusus penjualan rumah komersial. Bamun pihaknya tetap memaksimalkan penjualan. Mengingat rumah komersial juga menjadi bagian dari program 1 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

Sebanyak 30 persen adalah rumah komersial dan 70 persen rumah sederhana. Khusus di Solo dan sekitarnya, penjualan rumah komersial didominasi harga Rp 250-500 juta per unit.

Kepala BNI Cabang Slamet Riyadi Surakarta Fahrurrazi menambahkan, pihaknya optimistis menyalurkan lebih banyak kredit hingga akhir 2019. Menawarkan kemudahan pembayaran uang muka secara cashless melalui mobile banking, SMS banking, maupun internet banking.

Tak hanya rumah sederhana atau FLPP saja yang akan difasilitasi KPR, tetapi juga rumah reguler atau komersial. Contohnya dari 17 debitur yang disetujui pembiayaannya, dua di antaranya rumah reguler atau komersial.

”Kami selalu memfasilitasi masyarakat terutama untuk kebutuhan rumah. Baik FLPP maupun komersial. Tentunya masing-masing memiliki syaratnya. Pembiayaan rumah selalu meningkat karena pangsa pasar dan potensi di Kota Solo besar.

Target tahun ini naik 60 persen dibandingkan tahun lalu. Kami akan menyalurkan KPR tahun ini sebesar Rp 116 miliar,” tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...