Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Industri bioteknologi jana pelaburan RM7.5 bilion

KUALA LUMPUR : Malaysia terima pelaburan RM7. 5 bilion ketimbang syarikat bioteknologi yg diselia oleh Perbadanan Pembangunan Bioekonomi Malaysia (Bioekonomi Corp) setakat akhir tahun waktu lalu.

Ketua Pegawai Eksekutif Bioekonomi Corp, Dr Mohd Shuhaizam Mohd Zain, berkata ketimbang banyaknya itu, RM5 bilion merupakan pelaburan langsung asing (FDI) .

“Bioekonomi bisa jadi penyumbang terhadap ekonomi serta pembangunan sosial negara. Sejak mulai 2012, ada 77 projek bioekonomi yg akan menyumbang RM23. 3 bilion penerimaan kasar negara saat 2020.

“Ia bakal juga wujudkan lebih ketimbang 26, 000 pekerjaan. Malaysia merupakan negara pertama di ASEAN serta ke dua di Asia yg mengerjakan gagasan bioekonomi nasional.

“Namun, arah menambah bagian ini tak kan bisa digapai tiada pembabitan rakan kerja sama-sama. Ia tidak hanya sekadar merentasi sempadan serantau sebatas, jadi butuh kerja sama-sama pada bagian pemula serta swasta menyambung agenda ini, ” ujarnya sesudah perasmian Hari Bioekonomi di sini, ini hari.

Majlis dirasmikan Menteri Tenaga, Sains, Technologi, Alam Lebih kurang serta Pergantian Iklim, Yeo Bee Yin.

Datang sama yaitu Timbalan Menteri Pertanian serta Industri Azas Tani, Sim Tze Tzin.

Shuhaizam berkata, konsentrasi Bioekonomi Corp saat ini merupakan wujudkan akses bursa pasaran terhadap syarikat yg berhubungan dengan bioekonomi buat mengkomersialkan produk semasing tidak hanya di bursa pasaran tempatan, jadi diluar negara.

Baca Juga: lingkungan hidup 

Beliau berkata, masalah ini utama kerana bioekonomi tidak saja berubah menjadi gagasan atau mode pembangunan negara justru juga unsur utama dalam polisi kemampanan, perubahan serta ekonomi biasanya negara pada dunia.

Baca Juga: bioteknologi modern

Ujarnya, lewat program pembangunan komuniti bioekonomi (BCDP) yg menghubungkan syarikat bioekonomi dengan komuniti seperti pertanian, ia mendukung wujudkan perubahan baharu berasaskan bio yg juga sekaligus menaikkan penerimaan terhadap komuniti.

Artikel Terkait: pencemaran udara 

“Sehingga Ogos terus, sejumlah 40 projek BCDP berjaya dilakukan membabitkan 2, 900 peserta serta banyaknya ini dijangka bakal ditingkatkan hingga akhir tahun ini.

“Projek itu juga membabitkan penyertaan syarikat berstatus BioNexus. Dari 2008 sampai hujung 2017, kami berjaya mendukung 283 syarikat dengan banyaknya pelaburan RM3. 58 bilion serta penerimaan sejumlah RM1. 47 bilion, ” ujarnya.

Tidak hanya itu, Shuhaizam berkata, sejumlah 33 loji tenaga bisa diperbaiki berasaskan bio dibawah projek bioekonomi berjaya dilakukan yg menyumbang 26. 412 megawatt (MW) elektrik penambahan.

Beliau berkata, loji tenaga ini membolehkan masyarakat luar bandar dapatkan akses serta tenaga elektrik buat fungsi domestik serta perniagaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...