Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Para Pemilih Golput Mendapat Serangan dan Stigma Buruk

“Dari omongannya cenderung ngebelain Jokowi,” kata Indri. Hal serupa juga pernah dialami Nuy Lestari (26). Perempuan yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) ini bahkan pernah dianggap sesat karena pilihan politiknya untuk golput.
"Saya dianggap sesat. Dan disuruh baca-baca lagi buku-buku teori pengantar politik. Bahkan bawa-bawa Karl Marx yang bilang enggak pernah ngajarin golput. Kan lucu," kata Nuy saat dihubungi reporter Tirto, Rabu siang.

Baca Juga:  Persekusi adalah

“Golput itu pilihan politik sesat, dan berpotensi menyebabkan kekacauan ke depan," kata Nuy menirukan komentar teman yang menegurnya.
“Namun, setelah diusut, yang ngotot nuduh sesat ternyata pendukung paslon 01,” kata Nuy sembari tertawa. Nuy berpendapat, golput merupakan hak demokrasi setiap warga negara.
Golput muncul sebagai ekspresi kemuakan atas sistem politik "yang isinya itu-itu saja, keluarga itu-itu saja, dan kelompok itu-itu saja.” Ia menambahkan “soal anggapan yang menyebut golput itu sesat, dungu, apolitis, menurutku itu gejala kecemasan para elit politik yang takut kehilangan kepercayaan publik.”

Artikel Terkait: GDP adalah

Kasus Suap Caleg ala Bowo Sidik Bisa Bikin Pemilih Golput? Megawati Sebut Mereka yang Golput Pengecut dan Jangan Jadi WNI Muncul Karena Kekecewaan Atas Hak Publik Direktur Kantor Hukum HAM Lokataru Haris Azhar melihat tindakan persekusi dan intimidasi secara digital dan verbal kepada mereka yang memilih golput semakin menegaskan bahwa sikap politik golput itu relevan.
Sebab, Haris menilai, semakin kaum golput diserang, hal itu berarti makin menunjukkan betapa pentingnya masyarakat untuk golput. "Kenapa golput penting?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...