Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Bahasa Inggris Bukan Ancaman bagi Bahasa Indonesia

Penyedia beasiswa baik dari donor lokal maupun internasional, diterima secara luas karena mereka dianggap baik untuk membantu orang Indonesia menjadi lebih berpendidikan secara internasional.

Para akademisi didorong untuk mempublikasikan makalah penelitian mereka secara internasional melalui berbagai kebijakan dan insentif. Bisnis disarankan untuk merambah pasar global untuk bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya. Perusahaan-perusahaan internasional disambut baik untuk membuka operasi dan kantor di pedesaan dan kota-kota besar di Indonesia. Begitu seterusnya, dan seterusnya.

Sebagai konsekuensi dari sikap paradoks pemerintah Indonesia terhadap bahasa Inggris, ketidaksetaraan dalam hal proporsi menjadi sangat jelas. Peluang emas untuk menjadi global untuk tujuan profesional atau pendidikan didominasi oleh orang Indonesia perkotaan yang memiliki akses ke kelas bahasa Inggris atau individu yang memiliki hak ekonomi yang mampu belajar di lembaga pendidikan terbaik seperti EF atau sekolah internasional.

Baca Juga: contoh teks prosedur

Penduduk pedesaan—yang tidak memiliki tempat untuk belajar bahasa Inggris—dan orang Indonesia yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah adalah orang-orang yang selalu harus keluar dari ring sebelum pertandingan dimulai. Mereka tidak memenuhi persyaratan wajib untuk mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan kecakapan berbahasa Inggris, sehingga setiap peluang yang datang hanyalah kisah lain yang harus dilupakan.

Program pertukaran pemuda yang dijalankan setiap tahun oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga—di mana saya berada di salah satu komite seleksi regional (dan juga alumnus)—selalu didominasi oleh peserta yang belajar atau berasal dari kota Jambi.

Jarang—bahkan jika ada—terdapat delegasi terpilih dari daerah pedesaan di Provinsi Jambi. Penerima beasiswa luar negeri LDPD yang biasa di Jambi juga dimonopoli oleh individu yang tinggal atau pergi ke universitas yang berlokasi di sekitar Kota Jambi. Source: teks prosedur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...