Langsung ke konten utama

Inilah Penyebab Telkom Harus Benahi Manajemen

Perkembangan tehnologi info di masa digital buat persaingan perebutan usaha digital makin ketat. Karenanya, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk disuruh berbenah diri serta lakukan inovasi supaya dapat berkompetisi. Hal tersebut disibakkan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI, Azam Azman dalam diskus bertopik " Menyoal Kemampuan PT Telkom " di Warung Daun, Jakarta, Selasa, (24/4). Menurut dia, Telkom jadi perusahaan BUMN mesti mengatur masalah kecepatan akses internet yang sekarang ini masih tetap termasuk lambat.

Baca juga: Pengertian Manajemen 

Berdasar pada data Ookla, perusahaan pernyedia service uji kecepatan internet Speedtest, akhir th. lantas mengatakan, Indonesia sekarang ini ada di posisi 93 dalam soal kecepatan akses internet fixed broadband. Dengan mencatat angka unduh 13, 38 Mbps. Posisi 106 kecepatan internet mobile global dengan kecepatan unduh 9, 73 Mbps.

Untuk lokasi Asia Pasifik, kecepatan internet Indonesia masih tetap kalah dengan Filipina (14, 42 Mbps broadband, 12, 35 Mbps mobile) tetapi lebih kencang dari Myanmar (6, 97 Mbps broadband, 11, 72 Mbps mobile) serta Laos (9, 52 Mbps broadband, 13, 77 Mbps mobile).

Baca Juga: manajemen keuangan 

Singapura malah jadi negara dengan kecepatan akses internet teratas. Dengan internet fixed broadband terkencang. Kecepatannya menjangkau 153, 85 Mbps. " Speed-nya masih tetap lambat dalam hadapi masa digital saat ini, hingga kurang mensupport keadaan saat ini, kecepatannya kurang. Walau sebenarnya negara kita itu negara luas. ‎ Tapi tidak mensupport dari pada keperluan internetnya, " katanya.

Karenanya, kehadiran Telkom begitu perlu untuk mensupport kecepatan akses internet di tanah air. Terlebih, satelit Telkom 1 yang sudah beroperasi sepanjang 15 th. alami masalah mulai sejak 2017. Hal semacam ini jadi kejanggalan karena usia satelit itu telah kadaluwarsa mulai sejak 2014.

Artikel Terkait: manajemen pemasaran.

" Berkaitan hancurnya satelit, harusnya ini tidaklah perlu berlangsung, kalau usia dari satelit itu harusnya cuma 15 th., berarti dengan tehnis ditukar bukanlah diperpanjang sekali lagi. Berarti ada kekeliruan di manajemen Telkom, " katanya.

Walau sekian, Azman menyatakan kalau Telkom tidak semestinya perpanjang satelit itu. Sekarang ini, perseroan disuruh tambah baik lakukan pembenahan manajemen.

" Ini ada kekeliruan manajemen dalam menghadapi. Serta itu harusnya ketentuan manajemen yang perlu dibenahi hingga membutuhkan cost penambahan. Oleh karena itu agresifitas Telkom melambat untuk penuhi kebutuhan-kebutuhan digitalisasi, " terang dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA

Teknologi dalam membangun rumah kini semakin canggih. Mulai dari bahan baku, kayu merupakan primadona pada arsitektur rumah di masa lampau. Untuk temboknya sendiri beberapa rumah pun menggunakan papan kayu. Bahkan kayu dapat digunakan untuk lantai. Misalnya rumah panggung yang masih dapat kita temui di beberapa lokasi di Bengkulu. Namun ada juga yang mengombinasikan kayu dengan bata merah sebagai dinding maupun bilik yang terbuat dari bambu. Ini diadopsi oleh sebagian besar rumah di Indonesia. Meskipun saat ini bata merah sudah sulit dijumpai dan mulai tergantikan dengan bata ringan. Teknologi Wall Precast Concrete Hadir di SAVASA Rumah modern yang menggunakan bata merah atau bata ringan Adalah PT. Panahome Deltamas Indonesia (SAVASA), developer yang cukup berani melakukan gebrakan dalam membangun rumah. Tanpa kayu, jumlah bata merah yang digunakan pun sangat sedikit, selain itu proses pengerjaannya pun cepat. Lalu bagaimana mereka membangun rumah? Baca Juga:  bata ringan Wulan...

Ini Dia Sistem Penyerap Gempa pada Struktur Bangunan

Menghadapi gaya gempa yang semakin besar akibat ditemukannya sesar-sesar aktif baru di permukaan bumi, infrastruktur bangunan pun perlu dikembangkan. Melalui riset untuk pengukuhan guru besarnya, Prof Dr Ir Hidayat Soegihardjo MS, dosen Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan temuan mengenai sistem penyerap gempa pada berbagai struktur bangunan. Jika gempa terjadi, bangunan boleh jadi rusak, namun tidak boleh memakan korban. Berasaskan filosofi tersebut, guru besar yang akan dikukuhkan secara resmi oleh ITS, Rabu (11/12) mendatang, tersebut menginovasikan Sistem Rangka Batang berelemen Bresing Anti Tekuk (SRBBAT). Baca Juga:  baja ringan Hidayat menjelaskan bahwa pada pembuatan struktur bangunan dikenal istilah daktilitas. Suatu struktur yang daktail berarti mampu mengalami simpangan pascaelastis akibat gempa. “Sehingga struktur tersebut mampu mempertahankan kekuatan dan tetap berdiri walaupun berada di ambang keruntuhan,” paparnya dalam ju...

Ini Dia Perbedaan Teras Setengah Terbuka dan Terbuka, Intip Penjelasannya

Teras dan balkon adalah ruang terbuka yang posisinya menempel dengan dinding rumah. Selain memiliki fungsi tersendiri, keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat dan mempercantik rumah. 1. Bentuk Bentuk teras secara garis besar dikategorikan menjadi 2, yaitu teras yang berkonsep ruangan setengah terbuka dan ruang datar. Luas standar minimalnya, 0,9 m x 1,2 m dan posisinya ditinggikan dari tanah sekitar 15 cm. Luas ini berlaku hanya bila teras ditujukan sebagai ruang transisi. Sedangkan jika teras difungsikan juga sebagai ruang penerima tamu, luasan minimalnya sebaiknya 1,2 m x 2,0 m. Baca Juga:  bata ringan Teras berkonsep ruang setengah terbuka memiliki dinding tambahan selain yang menyatu dengan fasad. Dinding inilah yang kerap dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah. Dalam konteks rumah minimalis, teras biasanya hadir dalam bentuk kubus imajiner. Sedangkan yang berkonsep datar, teras terlihat sebagai lantai saja. Baca Juga: Terlalu Banyak Barang...