Dunia budidaya perairan/perikanan atau akuakultur telah memainkan peran penting dalam memasok panen perikanan global. Untuk memenuhi permintaan produk perairan, akuakultur harus dikembangkan menuju industrialisasi.
Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar, penciptaan lebih banyak pengusaha akuakultur juga dipandang perlu.
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 18 September 2018, implementasi industri perikanan budidaya juga akan meningkatkan nilai, efisiensi, dan produksi.
Implementasi itu bakal mempercepat pertumbuhan produksi akuakultur dunia yang berorientasi pada tren pasar lokal dan global.
Saat ini, bioteknologi telah terbukti secara efektif dan efisien meningkatkan produksi pangan, proses produksi, dan kualitas produk. Sebagai ilmu pengetahuan terapan, bioteknologi telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para pengusaha dan praktisi karena memberikan kesempatan tak terbatas untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat memperkuat industri akuakultur.
Di bidang akuakultur, penerapan bioteknologi telah mampu mendukung industri akuakultur untuk meningkatkan produksi secara efisien, termasuk pengembangan kualitas yang baik, harga yang sangat kompetitif, dan pakan yang ramah lingkungan; perbaikan kesehatan organisme air, optimalisasi kualitas air dalam sistem akuakultur, serta perbaikan genetika ikan dan sistem reproduksi dalam akuakultur.
Dalam waktu dekat, pengembangan bioteknologi akuakultur diharapkan akan berperan lebih signifikan dalam memenuhi permintaan pangan global, juga mengatasi masalah ketahanan pangan dunia.
Baca Juga: analisis SWOT
Inilah yang akan dibahas di Konferensi Internasional Bioteknologi Akuakultur (International Conference Aquaculture Biotechnology/ICAB). Konferensi ini akan digelar oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di International Convention Center Bogor, Jawa Barat, pada 11 Oktober 2018.
Ilmuwan bioteknologi yang rencananya hadir yakni Dr Thavasimuthu Citarasu dari Manonmaniam Sundaranar University, India; Prof Dr Yuji Oshima dari Kyushu University, Japan; Dr. Kartik Baruah dari Swedish University of Agricultural Sciences, Swedia; juga Dr Habil Sonja Kleinertz dari DAAD Fellow Faculty of Fisheries and Marine Science IPB.
Artikel Terkait: perusahaan manufaktor
Selain penerapan bioteknologi dalam akuakultur, konferensi ini juga membahas kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempercepat pengembangan industrialisasi akuakultur.
Oleh karena itu, konferensi ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki minat yang kuat dalam bidang akuakultur, yang mencakup akademisi, praktisi, peneliti, entrepreneurs dan pembuat kebijakan.
IPB Sukses Kembangkan Drone Permukaan Laut
Dream - Institut Pertanian Bogor berhasil mengembangkan teknologi kelautan terbaru berupa drone permukaan laut (Autonomous Surface Vehicle). Alat ini juga sukses menjalani uji coba pertama di perairan Kawasan Konservasi Lamun, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar, penciptaan lebih banyak pengusaha akuakultur juga dipandang perlu.
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 18 September 2018, implementasi industri perikanan budidaya juga akan meningkatkan nilai, efisiensi, dan produksi.
Implementasi itu bakal mempercepat pertumbuhan produksi akuakultur dunia yang berorientasi pada tren pasar lokal dan global.
Saat ini, bioteknologi telah terbukti secara efektif dan efisien meningkatkan produksi pangan, proses produksi, dan kualitas produk. Sebagai ilmu pengetahuan terapan, bioteknologi telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para pengusaha dan praktisi karena memberikan kesempatan tak terbatas untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat memperkuat industri akuakultur.
Di bidang akuakultur, penerapan bioteknologi telah mampu mendukung industri akuakultur untuk meningkatkan produksi secara efisien, termasuk pengembangan kualitas yang baik, harga yang sangat kompetitif, dan pakan yang ramah lingkungan; perbaikan kesehatan organisme air, optimalisasi kualitas air dalam sistem akuakultur, serta perbaikan genetika ikan dan sistem reproduksi dalam akuakultur.
Dalam waktu dekat, pengembangan bioteknologi akuakultur diharapkan akan berperan lebih signifikan dalam memenuhi permintaan pangan global, juga mengatasi masalah ketahanan pangan dunia.
Baca Juga: analisis SWOT
Inilah yang akan dibahas di Konferensi Internasional Bioteknologi Akuakultur (International Conference Aquaculture Biotechnology/ICAB). Konferensi ini akan digelar oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di International Convention Center Bogor, Jawa Barat, pada 11 Oktober 2018.
Ilmuwan bioteknologi yang rencananya hadir yakni Dr Thavasimuthu Citarasu dari Manonmaniam Sundaranar University, India; Prof Dr Yuji Oshima dari Kyushu University, Japan; Dr. Kartik Baruah dari Swedish University of Agricultural Sciences, Swedia; juga Dr Habil Sonja Kleinertz dari DAAD Fellow Faculty of Fisheries and Marine Science IPB.
Artikel Terkait: perusahaan manufaktor
Selain penerapan bioteknologi dalam akuakultur, konferensi ini juga membahas kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempercepat pengembangan industrialisasi akuakultur.
Oleh karena itu, konferensi ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki minat yang kuat dalam bidang akuakultur, yang mencakup akademisi, praktisi, peneliti, entrepreneurs dan pembuat kebijakan.
IPB Sukses Kembangkan Drone Permukaan Laut
Dream - Institut Pertanian Bogor berhasil mengembangkan teknologi kelautan terbaru berupa drone permukaan laut (Autonomous Surface Vehicle). Alat ini juga sukses menjalani uji coba pertama di perairan Kawasan Konservasi Lamun, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Komentar
Posting Komentar