TIDAK selamanya sampah berakhir sebagai sesuatu yang tidak berguna di tangan Endang Fiki Mulyadi (27). Kreativitas pemuda Kampung Kedung Hilir RT 001/003, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu, menyulap sampah kantong plastik menjadi bahan dasar pembuatan paving block.
Ide tersebut lahir sejak dua bulan lalu, setelah melakukan percobaan berkali-kali, pemuda yang akrab dipanggil Ipung itu akhirnya berhasil menemukan formulasi yang tepat. Ia mengatakan, setidaknya dibutuhkan hingga tujuh kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Baca Juga: paving block
”Untuk pembuatannya, perhitungan takaran bahan campurannya seperti kantong plastik, pasir dan oli harus tepat. Soalnya, nanti akan berpengaruh ke hasil cetakan,” ujar dia, belum lama ini.
Sejak pertama kali mengotak atik bahan campuran, akhirnya ia berhasil menemukan takaranyang pas dan melanjutkan pembuatan paving block hingga kini. Ipung menjelaskan, agar bisa terus memproduksi ia bersama rekannya berkeliling kampung. Dalam sepekan, dia bisa berkeliling sebanyak dua kali sambil membawa gerobak, untuk menampung sampah dari rumah-rumah warga.
Setelah itu, sampah yang berhasil didapatkan dipilah dilanjutkan dengan proses pencacahan. Sampah yang sudah dicacah kemudian dimasukkan ke dalam tong dengan campuran pasir dan oli bekas untuk selanjutnya digodok sampai menyatu.
Ipung menjelaskan, dari satu kilogram kantong plastik dapat dihasilkan satu paving block.
Dari segi bentuk, tidak jauh berbeda dengan paving block pada umumnya. Namun, pemuda itu berani menjamin, jika kualitas paving block kantong plastik buatannya jauh lebih kuat dibanding yang berbahan pasir dan semen.
“Paving block biasa yang dari semen itu pasti pecah kalau dilempar. Nah, kalau buatan saya, tidak (pecah),” ucapnya.
Artikel Terkait: batu bata
Akan tetapi, ide menarik tersebut ternyata belum ditekuni lebih jauh lagi. Ipung mengaku, belum berani memproduksi paving block secara massal hingga diperjualbelikan. Sejauh ini, dia hanya membuat 3-5 paving block untuk sampel produk.
Ide tersebut lahir sejak dua bulan lalu, setelah melakukan percobaan berkali-kali, pemuda yang akrab dipanggil Ipung itu akhirnya berhasil menemukan formulasi yang tepat. Ia mengatakan, setidaknya dibutuhkan hingga tujuh kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Baca Juga: paving block
”Untuk pembuatannya, perhitungan takaran bahan campurannya seperti kantong plastik, pasir dan oli harus tepat. Soalnya, nanti akan berpengaruh ke hasil cetakan,” ujar dia, belum lama ini.
Sejak pertama kali mengotak atik bahan campuran, akhirnya ia berhasil menemukan takaranyang pas dan melanjutkan pembuatan paving block hingga kini. Ipung menjelaskan, agar bisa terus memproduksi ia bersama rekannya berkeliling kampung. Dalam sepekan, dia bisa berkeliling sebanyak dua kali sambil membawa gerobak, untuk menampung sampah dari rumah-rumah warga.
Setelah itu, sampah yang berhasil didapatkan dipilah dilanjutkan dengan proses pencacahan. Sampah yang sudah dicacah kemudian dimasukkan ke dalam tong dengan campuran pasir dan oli bekas untuk selanjutnya digodok sampai menyatu.
Ipung menjelaskan, dari satu kilogram kantong plastik dapat dihasilkan satu paving block.
Dari segi bentuk, tidak jauh berbeda dengan paving block pada umumnya. Namun, pemuda itu berani menjamin, jika kualitas paving block kantong plastik buatannya jauh lebih kuat dibanding yang berbahan pasir dan semen.
“Paving block biasa yang dari semen itu pasti pecah kalau dilempar. Nah, kalau buatan saya, tidak (pecah),” ucapnya.
Artikel Terkait: batu bata
Akan tetapi, ide menarik tersebut ternyata belum ditekuni lebih jauh lagi. Ipung mengaku, belum berani memproduksi paving block secara massal hingga diperjualbelikan. Sejauh ini, dia hanya membuat 3-5 paving block untuk sampel produk.
Komentar
Posting Komentar