Dia memandang selayaknya perdebatan ideologi Pancasila mengetengahkan persoalan faktual yang tengah terjadi di masyarakat. Adapun problem utama yang dinilai mengancam Pancasila yaitu intoleransi yang kian menguat, seperti ancaman kebebasan beragama.
“Hingga kini, stigma PKI memakan korban banyak, ada yang tetap dicap demikian di lingkungan sosial, para korban telah bertemu Jokowi, tetapi jawabannya malah menguatkan stigma,” ungkap Puri.
Baca Juga: kenakalan remaja
Dia menilai wujud operasionalisasi ideologi terletak pada pelaksanaan hukum yang benar dan adil. Misalnya, sewaktu Mabes Polri ingin membubarkan Front Pembela Islam (FPI), pihaknya menentang karena tidak ada landasan hukum yang kuat, terlebih di era Reformasi.
“Yang ada, jika ada tindakan melanggar hukum, hal itu harus ditegakkan aparat, bukan membubarkan dengan stigma,” simpul Puri.
Artikel Terkait: Implikasi adalah
Demi Elektoral
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menyimpulkan saling serang dan klarifikasi terkait jubah ideologi masing-masing capres tak lain merupakan jualan mendulang hasil elektoral.
“Ini terlihat dari pernyataan saya bukan PKI [Jokowi], saya Muslim tapi dari keluarga Nasrani [Prabowo], malah menguatkan politik stigma dan identitas yang diharapkan mampu dijual,” katanya.
“Hingga kini, stigma PKI memakan korban banyak, ada yang tetap dicap demikian di lingkungan sosial, para korban telah bertemu Jokowi, tetapi jawabannya malah menguatkan stigma,” ungkap Puri.
Baca Juga: kenakalan remaja
Dia menilai wujud operasionalisasi ideologi terletak pada pelaksanaan hukum yang benar dan adil. Misalnya, sewaktu Mabes Polri ingin membubarkan Front Pembela Islam (FPI), pihaknya menentang karena tidak ada landasan hukum yang kuat, terlebih di era Reformasi.
“Yang ada, jika ada tindakan melanggar hukum, hal itu harus ditegakkan aparat, bukan membubarkan dengan stigma,” simpul Puri.
Artikel Terkait: Implikasi adalah
Demi Elektoral
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menyimpulkan saling serang dan klarifikasi terkait jubah ideologi masing-masing capres tak lain merupakan jualan mendulang hasil elektoral.
“Ini terlihat dari pernyataan saya bukan PKI [Jokowi], saya Muslim tapi dari keluarga Nasrani [Prabowo], malah menguatkan politik stigma dan identitas yang diharapkan mampu dijual,” katanya.
Komentar
Posting Komentar