Dinas Kebudayaan Kota Jogja membuat lomba penulisan narasi pendek (cerpen) histori. Lomba ini terbuka untuk umum dengan topik ”Menggali Potensi Histori Lokal di Kota Yogyakarta”.
”Lomba ini jadi usaha pembinaan serta pengembangan kesejarahan, ” tutur Plt Bagian Histori serta Bhs Dwi Hana Cahya Sumpena Kamis (22/3).
Dia menerangkan, topik histori yang disebut tidak cuma mengenai masa perjuangan kemerdekaan. Tetapi lebih menghadap pada histori kearifan lokal Jogja, umpamanya mengenai kuliner gudeg atau Pasar Beringharjo.
Baca Juga: cerpen singkat
”Se-Indoneaia bisa ikuti, tetapi lokasi narasi mesti di Jogjakarta, ” terang Hana.
Kepala Seksi Histori Tri Sotya Atmi memberikan, cerpen di buat untuk menepis asumsi kalau pelajari histori yaitu suatu hal yang menjemukan. ”Karena bila belajar histori umumnya kan buat ngantuk, jadi mari di buat menarik, ” katanya.
Tak ada cost pendaftaran untuk lomba ini. Peserta mesti kirim naskah berbentuk hard copy ke Dinas Kebudayaan Kota Jogja. Diluar itu soft copy harus juga di kirim lewat email kebudayaan@jogjakota. go. id dengan menyertakan foto copy KTP atau kartu pelajar.
”Pengumpulan cerpen diawali 20 Mei sampai 8 Juni. Naskah mesti ditulis dengan bhs Indonesia yang baik serta benar, tidak memiliki kandungan pornografi, SARA, serta mesti original.
Baca Juga: struktur cerpen
”Ketentuan tehnis penulisan, mesti ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12, dengan spasi 1, 5. Ukuran kertas A4 dengan margin atas serta kiri 4 sentimeter, margin kanan serta bawah 3 sentimeter, ” tuturnya.
Ada lomba ini diinginkan dapat berikan info kalau di Jogja itu ada potensi histori lokal yang dapat jadikan rujukan untuk membuka histori. Diluar itu bisa menaikkan pikiran orang-orang. Lima nominasi paling baik nanti juga akan diciptakan jadi satu buku antologi cerpen, memperoleh tropfi, sertifikat, serta uang pembinaan sejumlah juta-an rupiah. Selengkapnya: Cerpen.
”Lomba ini jadi usaha pembinaan serta pengembangan kesejarahan, ” tutur Plt Bagian Histori serta Bhs Dwi Hana Cahya Sumpena Kamis (22/3).
Dia menerangkan, topik histori yang disebut tidak cuma mengenai masa perjuangan kemerdekaan. Tetapi lebih menghadap pada histori kearifan lokal Jogja, umpamanya mengenai kuliner gudeg atau Pasar Beringharjo.
Baca Juga: cerpen singkat
”Se-Indoneaia bisa ikuti, tetapi lokasi narasi mesti di Jogjakarta, ” terang Hana.
Kepala Seksi Histori Tri Sotya Atmi memberikan, cerpen di buat untuk menepis asumsi kalau pelajari histori yaitu suatu hal yang menjemukan. ”Karena bila belajar histori umumnya kan buat ngantuk, jadi mari di buat menarik, ” katanya.
Tak ada cost pendaftaran untuk lomba ini. Peserta mesti kirim naskah berbentuk hard copy ke Dinas Kebudayaan Kota Jogja. Diluar itu soft copy harus juga di kirim lewat email kebudayaan@jogjakota. go. id dengan menyertakan foto copy KTP atau kartu pelajar.
”Pengumpulan cerpen diawali 20 Mei sampai 8 Juni. Naskah mesti ditulis dengan bhs Indonesia yang baik serta benar, tidak memiliki kandungan pornografi, SARA, serta mesti original.
Baca Juga: struktur cerpen
”Ketentuan tehnis penulisan, mesti ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12, dengan spasi 1, 5. Ukuran kertas A4 dengan margin atas serta kiri 4 sentimeter, margin kanan serta bawah 3 sentimeter, ” tuturnya.
Ada lomba ini diinginkan dapat berikan info kalau di Jogja itu ada potensi histori lokal yang dapat jadikan rujukan untuk membuka histori. Diluar itu bisa menaikkan pikiran orang-orang. Lima nominasi paling baik nanti juga akan diciptakan jadi satu buku antologi cerpen, memperoleh tropfi, sertifikat, serta uang pembinaan sejumlah juta-an rupiah. Selengkapnya: Cerpen.
Komentar
Posting Komentar