Penyedia beasiswa baik dari donor lokal maupun internasional, diterima secara luas karena mereka dianggap baik untuk membantu orang Indonesia menjadi lebih berpendidikan secara internasional. Para akademisi didorong untuk mempublikasikan makalah penelitian mereka secara internasional melalui berbagai kebijakan dan insentif. Bisnis disarankan untuk merambah pasar global untuk bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya. Perusahaan-perusahaan internasional disambut baik untuk membuka operasi dan kantor di pedesaan dan kota-kota besar di Indonesia. Begitu seterusnya, dan seterusnya. Sebagai konsekuensi dari sikap paradoks pemerintah Indonesia terhadap bahasa Inggris, ketidaksetaraan dalam hal proporsi menjadi sangat jelas. Peluang emas untuk menjadi global untuk tujuan profesional atau pendidikan didominasi oleh orang Indonesia perkotaan yang memiliki akses ke kelas bahasa Inggris atau individu yang memiliki hak ekonomi yang mampu belajar di lembaga pendidikan terbaik seperti EF ...